Rabu, 19 November 2014

Keluarga Sakinah: Jalan Cinta Mempelai Laki ^^

1. MEMBIMBING ISTRI MENJADI SHOLIHA



Dalam kehidupan berumah tangga, hal yang betul-betul perlu diperhatikan oleh seorang suami adalah ketakwaannya untuk menempuh jalan yang benar. Karena biasanya istri menjadi orang yang paling mudah terkena pengaruh negatif, dalam usaha meraih kesenangan dan kemegahan hidup berkeluarga.Mempelai laki-laki dituntut memrbimbing istrinya baik dalam berakidah, beribadah maupun berakhlak.

“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka, yang bahan bakarnya dari manusia dan batu, penjaganya malaikat yang kasar, keras, lagi tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan”.(At-Tahrim: 6) 

1) Jika istri masih sering membaca ramalan bintang, suami wajib menegur dan meluruskan akidah istri.
2) Jika istri masih percaya pada orang-orang pintar, dukun maka suami sebaiknya menasehati
3) mempercayai hal sial, hari sialdan membuat sesajen untuk menolak bala

Seorang suami membimbing istri dalam menjalankan kewajiban dan melakukan yang sunnah serta mendorong istrinya dala ketaatan.

4) menjelaskan kepada istri bahwa ti dak boleh menemui tamu bukan mahram tanpa seizin suaminya.

Hal yang dapat dilakukan seorang suami shaleh diantaranya:
1) memberikan pengertian dan nasihat yang baik pada istrinya
2) memberikan teladan yang baik, seperti:

  • rajin shalat di masjid
  • sering membaca Al-Qur'an
  • mengerjakan amal-amal sunnah
  • berteman dengan orang yang baik
3) menyediakan lingkungan keluarga yang kondusif, baik untuk agama istri dan keluarganya




2. MENYEDIAKAN NAFKAH HALAL BAGI KELUARGA

Hal-hal yang perlu diperhatikan. Setelah seorang laki-laki berkeluarga, yang menjadi tanggung jawab utama dirinya adalah anak-anak dan istrinya. Bila ada kelebihan baru orang lain, contoh: bapak ibunya

3. LINGKUNGAN YANG BAIK TANDA CINTA SUAMI

"Barang siapa berkumpul dengan orang musyrik dan bertempat tinggal bersamanya, maka sesungguhnya ia seperti orang itu" (HR. Abu Dawud)

Dalam membina lingkungan rumah tangga dibutuhkan suatu lingkungan yang baik.Hal ini dimaksudkan sebagai salah satu usaha untuk dapat menciptakan suasana keluarga penuh kebahagiaan dan ketentraman.

Pada kondisi tertentu terkadang akan menghadapi kondisi tertentu.
1. suami terikat pada instasi sedangkan tempat tugasnya tidak lagi memedulikan maslah agama
2. suami mendapat kesulitan ekonomi dan pindah ke tempat lain
3. suami ingin dianggap terpandang secara materi di tengah masyarakat dengan bertempat tinggal di suatu lingkungan tertentu contoh lingkungan jetset

4. Kebutuhan Biologis: Hak Istri yang Tidak Boleh Diabaikan

"Dihalalkan bai kalian pada malam hari puasa bercampur dengan istri-istri kalian. Mereka itu adalah pakaian bagi kalian dan kalian pun adalah pakaian bagi mereka."
(Al-Baqarah:187)

Suami dan istri dalam hubungan biologis mempunyai hak yang sama.Beberapa hal yang menyebabkan suami tidak memenuhi kebutuhan biologis istrinya:
1. suami lebih mementingkan profesinya sendirisehingga seluruh perhatian terkuras pada pekerjaan.
2. sakit
3. suami mempunyai cita-cita menjadi wali Allah
4. suami memiliki rasa dendam kepada istri karena masa lalunya.
5. suami mempunyai wanita simpanan atau pasangan selingkuh

5. MENGHORMATI PERAN ISTRI
" Orang yang paling baik di antara kalian adalah orang yang paling baik terhadap keluarganya. saya adalah orang yang paling baik diantara kalian terhadapa keluarga saya. Tidak ada orang yang memuliakan wanita, kecuali orang yang mulia dan tidak ada  orang yang menghinakan wanita, kecuali dia sendiri orang yang hina"

Beberapa hal yang perlu diperhatikan seorang suami:
1. berlaku baik pada istri
2. tidak memperlakukan secara sewenang-wenang
3. memuliakan kedudukan istr
4. selalu mengingat nikmat Allah dengan menjadikan seorang wanita menjadi istrinya.
5. Al-Qur'an dan sunnah menjadi nasehat dan tuntunan yang baik

Hal yang menyebabkan suami kurang meuliakan istri:
1. istri mencari nafkah dan suami di rumah
2. suami berpenghasilan kurang dan meminta istri untuk bekerja
3. suami balas dendam

Sikap suami yang tidak memuliakan istrinya adalah cermin konkret dari kerendahan akhlaknya sendiri.

6. HARUSKAH MENCARI KEKURANGAN DAN KESALAHAN ISTRI?

"seorang mukmin tidak boleh mencela seorang mukminat. Sekiranya ia tidak senang kepada salah satu dari sifat-sifat wanita itu, boleh jadi ia senang kepada sifat-sifat lainnya" [HR. Muslim dan Ahmad]

Seorang suami tidak boleh mencari-cari kekurangan dan kesalahan istri. Ia harus menyadari bila hal itu tetap dilakukakan, akan menimbulkan dampak-dampak negatif.Suami pasti mempunyai angan-angan bahwa kelak istrinya harus dapat menjadi seorang bidadar, sempurna rupa, sempurna tingkah laku dan cemerlang segala-galanya.Agan-angan seperti itu, sesungguhnya tidak akan pernah ditemui dan dinikmati dalam kehidupan ini.

Kekurangan-kekurangan istri yang dilihat suami dan dapat diatasi dengan cara-cara sebagai berikut:
1. suami memberi nasihat agar dapat mengurangi kekuranggannya secara bertahap
2. membantu secara langsung
3. suami memberi pembantu atau teman yang bisa mendampingi istri.


7. BIJAK MENGHADAPI KESALAHAN ISTRI

"nasehatilah istri kalian itu dengan baik, karena mereka itu di sisi kalian ibarat tawanan yang kalian tidak memiliki kekuasaanpun lebih dari itu, kecuali kalau mereka melakukan kedurhakaan dengan terang-terangan. Jika mereka melakukan itu, tinggalkanlah mereka di kamar tidurnya atau pukullah dengan pukulan yang tidak menyakitkan. Jika mereka sudah menaati kalian, janganlah kalian mencari-cari alasan."  [HR. Ibnu Majah]

Alasan mengapa seorang suami menegur dengan cara kasar, antara lain:
1. suami yang emosional sehingga kurang bisa mengontrol emosinya ketika istri melakukan kesalahan
2. Istri membandel jika diingatkan kesalahannya
3. Istri menganngap bahwa suaminya hanya dapat menegur kesalahannya tetapi tidak pernah mampu memberi jalan keluar yang lebih baik.

8.BUKAN SOSOK PENGANIAYA

"seseorang tidak dibebani di luar kemampuannya. Seorang ibu tidak boleh disengsarakan karena anaknya dan seorang ayah juga tidak boleh disengsarakan karena anaknya dan begitu juga seorang ahli waris." (QS. Al-Baqarah [2]:233)

Suami dan istri yang telah bercerai tetapi punya anak yang masih disusui wajib tolong menolong dan mengasuh bayinya. Keduanya tidak boleh saling melempar tanggung jawab sehingga membuat celaka bayinya.

Kalau terhadap bekas istrinya saja seorang bekas suami tidak boleh memperlakukan secara aniaya apalagi terhadap wanita yang masih menjadi istrinya.

"Dari Abdullah bin Zam'ah dari Nabi saw, beliau bersabda: "Janganlah seseorang diantara kalian memukul istrinya seperti ia memukul seorang budak, kemudian ia menidurinya pada malam harinya" [HR. Bukhari]

Ada berbagai faktor yang menyebabkan suami berbuat aniaya:
1. suami tak dapat mengendalikan emosi saat melihat tindakan istrinya.
2. suami tidak sabar mendidik istrinya
3. suami membalas dendam kepada keluarga istrinya karena merasa diremehkan

9. SIAGA MERINGANKAN BENBAN ISTRINYA

Prinsip meringankan beban yang telah digariskan Allah SWT berlaku juga dalam kehidupan suami istri. Para suami berharap istrinya dapat mengurus kepentingan rumah tangga perlu menyadari adanya keterbatasan kemampuan istrinya.

Ada beberapa sebab istri mendapat perlakuan yang tidak baik dari suaminya.
1. suami merasa telah membayar mahar yang banyak
2. suami pemalas dan tidak punya rasa tanggung jawab
3. suami kikir dalam mengeluarkan biaya bagi urusan rumah tangganya

Suami yang membiarkan beban istri sehingga menyusahkannya sebenarnya ia sosok suami berakhlak rendah.

10. MENCINTAI ILMU
"orang terbaik diantara kalian adalah yang mempelajari Al-Qur'an dan mengajarkannya" [HR. Ibnu Majah]

mengajarkan Al-Qur'an kepada orang adalah aktivitas yang sangat mulia di sisi Allah. Bahkan dalam suati kisah salah seorang sahabat ada seorang sahabat yang membberi mahar istrinya berupa halafan. Para suami diperintahkan mengajarkan dan menyampaikan ilmu-ilmu yang diperlukan dalam kehidupan istrinya. Sebagai kepala rumah tangga suami perlu mempunyai wakil yang berpengetahuan cukup untuk mendidik anak-anaknya.

Bila suami tidak mau meningkatkan ilmu, maka suami perlu diingatkan adanya tanggung jawab dan siksa hari akhir.karena istri pendidik pertama untuk anak-anaknya. Sehingga suami seharusnya mendorong istri untuk meningkatkan pengetahuan dalam bidang agama atau bidang lainnya.

11. Agar Anak-Anak Memuliakan Ibunda

"kami perintahkan kepada manusia( berbakti) kepada ibu bapaknya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah bertambah lemah dan menyapihnya dalam 2 tahum. Bersyukurlah kepada Ku dan kepada ibu bapakmu; hanya kepadaKulah kamu kembali (QS.Lukman [31]:4)

Betapa tingginya kedudukan ibu dihadapan anaknya, sehingga Rasulullah menyatakan surga anak terletak pada pengabdian pada ibunya.Hendaklah ayah mendidik mereka untuk menghormati ibunya.Ini berarti dalam bergaul dengan istrinya, suami harus menunjukan sikap hormat, menghargai dan menjunjung tinggi harkat istrinya.

Hanya saja banyak terjadi para suami memperlakukan istrinya tidak terhormat sehingga membuat anak-anaknya meniru perbuatan tersebut. Ini disebabkan oleh:
1. Suami berpendidikan tinngi sedangkan istri berpendidikan rendah.
2. suami dari keluarga terhormat sedangkan istri dari keluarga sederhana.

Memperlakukan istri secara tidak hormat, dihadapan anak-anak berarti mendidik mereka merendahkan ibunya. Bahaya bila tidak menghormati ibunya, antara lain:
1. berperilaku durhaka yang termasuk calon ahli neraka
2. istri menjadi terhina di lingkungan pergaulan sekitarnya
3. istri menjadi stress dan depresi karena kehilangan harga diri
4. keluarga dari istri baik orang tua atau saudaranya tidak menerima perlakuan itu

Bagi istri, penghinaan yang datang dari orang lain masih jauh lebih ringan dibandingkan penghinaan atau perlakuan dari suami dan anak-anaknya.

12.TIDAK DISKRIMINASI PADA ANAK

"samakanlah pemberian diatara anak-anak kalian sebagaimana kalian senang bila  mereka sama dalam berbakti pada kalian" (HR. Muslim)

Secara materiil, seorang ayah bertanggung jawab memberi makanan, minuman, pakaian kepada anak-anaknya dengan perlakuan yang sama. Selain itu perlakuan moril yang sama kepada anak-anaknya dari istrinya. Bila ayah menyambut kedatangan anaknya dengan mengelus kepala dan menciumnya , anak lainpun harus diperlakukan sama.

Pada perilaku baik anak kepada ayahnya tidak hanya akan membahagiakan dirinya di dunia ini, tetapi juga akan memberi keringanan baginya dari segala dosa kelak di akhirat.Akan tetapi, di tengah masyarakat banyak kita temui para suami atau ayah mengabaikan tanggung jawab berlaku sama pada anak-anak.Hal ini disebabkan beberapa hal:
1. suami merasa anak tidak sesuai dengan yang diharapkan
2. anak yang dilahirkan istrinya ada yang secara fisik mengecewakan

Perlakuan sama seorang ayah pada anak-anaknya akan membawa keuntungan:
1. anak-anak akan tumbuh menjadi orang baik
2. anak-anak akan menjadi tulang pungguung yang kuat
3. anak-anak akan memberika investasi besar bagi orang tuanya karena anak yang shaleh tidak hanya akan membantu menambah kebaikan.

13. MEREKATKAN HUBUNGAN KEKERABATAN BERSAMA ISTRI

"barang siapa memutuskan tali silaturahmi atau bersumpah dengan sumpah dusta dia akan menyaksikan mala petakanya sebelum kedatangan maut" (HR. Baihaqi)

Beberapa hal yang menyebabkan suami memutuskan silaturahim:
1. kecewa oleh soka keluarga istrinya
2. merasa berbeda paham denga keluarga istri
3. malu terhadap keluarga istrinya
4. terpengaruh oleh hasutan keluarganya

Hal ini akan menimbulkan dampak negatif bagi dirinya sendiri dan istrinya akan merasa tertekan. Karena hal itu Islam menganjurkan untuk saling berkunjung. Dan bila hal ini tidak terpenuhi maka Allah mengancam datangnya mala petaka.

14. MENJALIN UKHUWAH DUA KELUARGA

"bertakwalah kepada Allah yang dengan nama-Nya kalian saling meminta dan peliharalah hubungan silaturahmi. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kalian" (An-Nisa:1)

"...karena tali kekeluargaan adalah kecintaan dalam keluarga, meluaskan harta dan menambah panjang umur" (HR.Tirmidzi)

Suami yang merupakan kepala rumah tangga haruslah menjadi pelopor untuk membentuk jaringan keluarganya dan istrinya, tidak boleh mengabaikan usaha dalam rangka menjalin hubungan kekeluargaam yang baik antara keluarganya dan istrinya.

Beberapa faktor yang menjadi kendala
1. Keluarga suami tidak menyetujui
2. Istri tidak menghormati keluarga dari pihak suaminya
3. suami malu memperkenalkan keluarganya kepada istrinya dan kelurganya


Tidak ada komentar:

Posting Komentar